Sekarang ini berburu foto atau
video kereta api bukan hanya untuk hobi atau dokumentasi. Berburu foto atau
video kereta api sudah masuk ke dalam ranah seni, bahkan untuk komersial atau
dijual. Khusus untuk video, video yang dihasilkan bisa “dijual” ke youtube. Bagaimana
caranya? Video tersebut diunggah dan dipasang iklan sehingga akan menghasilkan
rupiah. Bagaimana caranya memasang iklan di video yang diunggah di youtube? Silahkan
klik di sini untuk lebih jelasnya.
Saat membuat video kereta api, kita
–para pemburu kereta api sering kali berpikir bahwa kita harus membuat video
sebaik mungkin, sebagus mungkin, mendapat momen selangka mungkin, agar nanti
saat diunggah di youtube video kita akan ditonton oleh banyak orang dan
menghasilkan rupiah yang lebih banyak. Tapi yang seringkali kita lupa, bahwa nanti
saat video tayang, akan ada iklan yang ukurannya lumayan besar yang akan
nongkrong di video kita selama beberapa detik. Menurut dokumentasi resmi dari
Google, iklan berupa spanduk iklan ditayangkan minimal 15 detik selamat video
diputar, berukurang kurang lebih 300x60 px. Klik di sini
untuk lebih lengkapnya. Sedangkan ukuran maksimal video yang diunggah ke
youtube adalah 1280x720 px (HD video). Ukuran spanduk iklan tersebut sudah menutup
hampir separuh video kita. Spanduk iklan tersebut terletak di sepertiga bagian bawah video kita.
Video KA Malioboro Ekspres di Madiun. Spanduk iklan menutup sepertiga bagian bawah frame video |
Saat pertama kali membuat video dan mengunggahnya di youtube untuk diberi iklan, saya juga tidak memikirkan hal ini. Saya sekedar membuat video yang sebagus-bagusnya lalu saya unggah di youtube dan diberi iklan. Lalu kemudian saya menyadari, bahwa terkadang kereta api sebagai POI dalam video saya ternyata tertutup oleh spanduk iklan. Dan tentu saja agar kereta api nya terlihat makan spanduk iklan akan saya hilangkan. Padahal, penghasilan yang akan saya dapatkan dari iklan di youtube salah satunya adalah berapa lama iklan tersebut tayang. Jika iklan tersebut sukses tayang selama durasi tayang minimalnya, maka saya akan mendapat penghasilan yang penuh dari satu iklan tersebut. Tapi jika baru setengah durasi tayang minimalnya, iklan atau spanduk iklan tersebut dihapus oleh penonton maka penghasilan saya juga tidak maksimal. Kenapa penonton menghapus spanduk iklan? Alasan utama adalah karena kereta api yang ingin mereka tonton tertutup oleh spanduk iklan.
Video KA Bima di Surabaya. POI nya tertutup oleh iklan.Spot dari atas memang agak menyulitkan kita untuk menempatkan POI agar nantinya tidak tertutup oleh iklan di bagian bawah video kita |
Bukan hanya pada video saya, pada video teman-teman saya sesama penghobi kereta api saya juga melihat hal yang sama. Bahkan saya juga melakukan hal yang sama sebagai penonton. Saya menghilangkan spanduk iklan yang sedang tayang di video. Kenapa? Karena kereta api yang ingin saya lihat tertutup oleh spanduk iklan. Ini sangat merugikan sekali. Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Video KA Sancaka Sore di Solo. Sama seperti contoh di atas, kereta api tertutup iklan.Bedanya, spot ini lebih rendah dari video di atas, sehingga kereta api terlihat lebih besar dan meskipun tertutup spanduk iklan, POI masih cukup jelas dilihat. Tetap saja, spanduk iklan yang menutup POI sangat tidak nyaman untuk ditonton. |
Kita tahu ada aturan
yang namanya Rule of Third. Sebetulnya
ini bukan aturan atau panduan, lebih tepatnya bantuan untuk membuat foto kita
menjadi lebih enak dipandang. Rule of
third membagi frame foto menjadi 3 bagian, dan menempatkan obyek foto atau Point of Interest sedemikian rupa
sehingga foto lebih enak dipandang. Begitu juga saat memotret kereta api, kita
bisa menggunakan rule of third untuk
membantu kita membuat foto kereta api yang lebih baik. Lebih lengkapnya
bagaimana menggunakan rule of third
untuk memotret kereta api, silahkan klik
di sini.
Saat membuat video kereta api,
kita juga bisa menggunakan rule of third
untuk membantu kita. Tidak hanya untuk membuat video lebih enak ditonton, tapi
juga untuk meletakkan obyek video –dalam hal ini kereta api dengan tepat dalam framing video agar nantinya saat
diunggah ke youtube dan diberi iklan, kereta api nya tidak tertutup oleh
spanduk iklan.
Posisi, ukuran, dan durasi tayang
spanduk iklan dalam video sudah ditentukan oleh Google, jadi kita tidak bisa
merubahnya. Yang bisa kita ubah adalah cara kita membuat video kereta api. Posisi
spanduk iklan ada di sepertiga bawah video yang sedang tayang. Ingat, sepertiga
bagian bawah. Kita tentu ingat juga rule
of third yang membagi frame menjadi
tiga bagian. Di sinilah rule of third
itu berperan.
Video KA Sritanjung di Prambanan.Menggunakan rule of third untuk membantu kita membuat framing atau pembingkaian yang lebih baik saat merekam video, agar spanduk iklan tidak menutup POIi dalam video kita |
Saat memotret, kita membayangkan ada
4 garis pandu yang membagi frame foto
kita menjadi tiga bagian. Dua garis vertikal membagi frame menjadi 3 bagian vertikal, dan dua garis horisontal yang
membagi frame menjadi tiga bagian
horisontal. Lalu kita membayangkan POI
foto kita tempatkan di salah satu dari tiga bagian tersebut. Begitu pula saat
kita merekam video. Jika kita merekam video tidak untuk diunggah di youtube dan
dipasang iklan, tidak masalah jika kita tidak menggunakan rule of third untuk membantu kita. Tapi jika video tersebut
nantinya diunggah di youtube dan dipasang iklan, maka penggunaan rule of third untuk membantu membuat
video adalah hal yang sangat saya sarankan.
Saat membuat video, kita tidak
hanya membayangkan akan menempatkan POI
dalam salah satu dari tiga bagian frame,
tapi juga membayangkan letak iklan yang nantinya akan tayang di video kita. Kita
harus bisa menentukan bagaimana framing
video kita agar nantinya POI dalam
video kita tidak tertutup oleh spanduk iklan saat tayang. Beruntunglah kita
karena posisi spanduk iklan sudah ditentukan oleh Google, yaitu di sepertiga
bagian paling bawah. Selanjutnya kita hanya perlu menentukan di mana letak POI dalam frame video kita. Tentu saja nantinya POI harus kita tempatkan di dua per tiga bagian atas frame video. Dan hal ini bukanlah hal
yang mudah bagi para pemburu kereta api. Kenapa?
Seperti yang kita ketahui
bersama, berburu kereta api sangat bergantung pada keadaan di lokasi yang telah
kita pilih. Tidak seperti membuat video di dalam studio, yang semuanya sudah
dipersiapkan di dalam studio. Studio untuk merekam video kereta api sangatlah
luas, dan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor dan kondisi. Saya tidak perlu
menjelaskan lagi, untuk para pemburu kereta api pasti tahu apa saja faktor dan
kondisi yang mempengaruhi saat berburu kereta api. Tetapi saya bisa membantu
memilih “studio” yang akan kita pakai untuk membuat video kereta api. Klik
di sini untuk mengetahui bagaimana cara memilih “studio” untuk membuat
video kereta api yang lebih baik.
Video KA Gajahwong di atas jembatan Sungai Code. Memilih low angle adalah salah satu trik yang saya pakai agar nantinya spanduk iklan tidak menutup POI dalam video saya |
Dengan bantuan rule of third sebisa mungkin kita
menempatkan POI –dalam hal ini kereta
api pada dua per tiga bagian atas frame
video. Memang hal ini tidak mudah. Perlu pengetahuan, pembelajaran, dan
tentunya pengalaman. Kita perlu berkali-kali merekam agar bisa dengan tepat
menempatkan kereta api ke dalam frame
video, dengan berbagai macam kondisi yang ada di “studio” saat kita membuat
video. Kita juga perlu menggunakan berbagai macam teknik merekam video agar
bisa menghasilkan video yang “layak” untuk dijual. Teknik framing atau
pembingkaian yang bagaimana yang bisa kita pakai? Silahkan klik
di sini untuk lebih jelasnya.
Intinya, kita harus bisa mengolah
kreatifitas kita agar nantinya video yang kita hasilkan layak untuk ditonton
dan dijual. Pengetahuan, pembelajaran, dan pengalaman sangat mempengaruhi hasil
yang kita inginkan. Peralatan yang kita pakai juga ikut mempengaruhi. Peralatan
atau gear apapun yang nantinya kita
pakai, pengetahuan dan pengalaman kita juga lah yang akan menentukan hasil
akhirnya. Kita juga bisa menggunakan berbagai macam teknik dan trik agar dapat menghasilkan video yang layak untuk ditonton dan dijual.
Selamat berburu kereta api. Tetap
utamakan keselamatan, baik itu keselamatan diri sendiri, orang lain, dan
juga keselamatan perjalanan kereta api.
terimakasih ilmunya mas, salam railfans
BalasHapus