sebelumnya, baca dulu yang bagian pertama :D
Dengan siapa kita memotret
Kelihatannya sepele, tapi ini
juga penting. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan. Semisal, kita akan
hunting sendirian. Jika hunting sendirian sebaiknya memilih spot yang tidak
terlalu jauh dari pemukiman penduduk. Kenapa? Alasan utama adalah faktor
keamanan. Ingat, keamanan saat hunting adalah faktor utama dan harus menjadi
kebiasaan untuk selalu menjaga keamanan saat hunting. Baik itu keamanan diri
sendiri, orang lain, maupun keamanan perjalanan kereta api. Sangat tidak
disarankan hunting sendirian, meskipun Anda punya predikat "master"
:D
Hunting bareng dengan 3 orang teman di tanggul lumpur lapindo Porong |
Misalkan juga kita akan hunting
rame-rame atau hunting bareng. Memilih stasiun sebagai tempat hunting bareng
juga tidak cocok, karena akan mengganggu pekerjaan di dalam stasiun. Hunting
bareng sebaiknya dilakukan di spot yang luas, semisal di sawah, pantai, atau
bukit. Selain bisa menampung banyak orang, angle yang didapat dari setiap orang
yang memotret akan berbeda satu dengan yang lain.
Ketersediaan alat transportasi
sepeda yang biasa saya pakai untuk hunting hanya bisa menjangkau jarak 10-30 km saja |
Ini juga menjadi faktor yang
cukup penting sebelum memilih spot. Alat transportasi apa yang kita miliki yang
bisa mengantar kita ke tempat kita hunting. Mobil, motor, sepeda onthel, bis,
truk, kereta api, atau kita cuma bisa jalan kaki. Mobil atau motor bisa
menjangkau tempat-tempat yang jauh dari rumah tinggal kita. Bahkan motor bisa
kita bawa blusukan ke tempat-tempat yang tidak bisa dijangkau oleh mobil. Transportasi umum seperti bis dan kereta api
bahkan bisa lebih jauh lagi, tetapi tentu saja transportasi umum memiliki
keterbatasan tertentu dibandingkan jika kita naik kendaraan pribadi. Menurut
pengalaman saya, sepeda onthel hanya bisa menjangkau jarak 10-30 km untuk
hunting. Mau terbang naik pesawat atau helikoper untuk hunting? Boleh saja
kalau bisa, dan lebih bisa menjangkau spot-spot yang tidak bisa dijangkau oleh
kendaraan darat.
Kereta apa saja yang akan lewat
Mungkin ini tidak sepenting
beberapa faktor di atas, tetapi terkadang faktor ini juga berpengaruh terhadap
pemilihan spot hunting. Kereta api barang, penumpang -ekonomi, bisnis,
eksekutif, kereta inspeksi, KLB (Kereta Luar Biasa), terkadang menjadi lebih cantik
jika difoto di spot-spot tertentu. Misalnya, di spot tikungan "S"
Kalimenur. Karena di spot tersebut rel nya berkelok membentuk huruf
"S", maka kereta yang paling cocok di foto di tempat tersebut adalah
kereta angkutan barang. Kenapa? Karena kereta angkutan barang biasanya membawa
kurang lebih 20 sampai 30 gerbong barang, sehingga jika melewati spot tersebut
kereta akan terlihat berkelok membentuk huruf "S" dan akan terlihat
sangat indah jika difoto. Tetapi jika kita akan memotret kereta inspeksi atau
lori, sangat tidak cocok memilih spot di kalimenur, karena kereta inspeksi
hanya satu kereta saja. Saya sendiri seringkali menjadikan hal ini sebagai
pertimbangan sebelum memilih spot. Jika saya ingin memotret kereta api tertentu
-semisal kereta api favorit saya, Bima, saya akan mempertimbangkan pemilihan
spot tertentu sebelum memotret, semisal di viaduct Stasiun Sengon (dan sampai sekarang masih belum keturutan motret Bima di Sengon :3 ). Atau saya ingin memotret kereta lokal Penataran. Karena keretanya berwarna kuning, maka akan sangat cocok difoto di sawah yang berwarna hijau dengan background langit biru. Seperti contoh foto di bawah ini.
KA Penataran di persawahan sebelah utara Stasiun Sengon kereta api berwarna kuning akan sangat bagus difoto dengan foreground sawah hijau dan background langit biru. |
Momen yang akan kita abadikan
rangsiran KA Gajahwong saat sunset spot di emplasmen Stasiun Lempuyangan |
Keindahan matahari terbit
(sunrise), matahari terbenam (sunset), blue hour, golden hour, momen
persilangan, papasan, balapan sepur, momen "kobong", adalah beberapa
dari sekian banyak momen yang dapat menjadi faktor penentu penentuan spot
hunting. Momen-momen tersebut tentu saja membutuhkan spot-spot yang berbeda
pula jika kita ingin menangkap momen tersebut. Memang ada beberapa spot yang bisa
menangkap beberapa momen sekaligus, tapi banyak juga spot yang hanya punya satu
momen dalam satu waktu. Sehingga jika kita ingin mengabadikan beberapa momen,
kita harus berpindah-pindah spot.
Gunakan peta
Salah satu fungsi diciptakannya
peta adalah untuk membantu kita menentukan posisi, mencari tempat, navigasi,
menentukan posisi, dan lain sebagainya. Dahulu peta berupa gulungan kertas yang
harus dibawa ke mana-mana. Sekarang, sudah ada berbagai macam peralatan canggih
untuk mendukung navigasi kita dalam memilih spot hunting. Google Earth atau
Google Maps, adalah salah satu peralatan canggih yang selalu saya andalkan
dalam mencari spot hunting, terutama spot-spot baru yang belum pernah saya
coba. Dengan menggunakan GE atau GM, kita bisa lebih mudah
menentukan spot hunting. Karena data-data yang dimilikinya memungkinkan kita
untuk bisa membuat gambaran singkat mengenai posisi rel terhadap matahari,
hasil foto yang akan dicapai, topografi, cuaca, dan lain sebagainya. Karena
aplikasi ini dilengkapi dengan foto citra satelit yang selalu update. Aplikasi
tersebut juga bisa membantu kita menentukan arah jalan untuk mencapai spot yang
kita inginkan.
Aplikasi Google Earth dipakai untuk mencari spot di Kalimenur garis hitam berbelok-belok adalah rel garis kuning adalah jalan raya |
Catatan tambahan
Khusus jika kita ingin hunting di stasiun, dipo lokomotif, dipo kereta, atau bahkan Balai Yasa, kita memerlukan ijin khusus dari pihak PT. KA. Karena tempat-tempat tersebut merupakan area terbatas, dalam artian tidak semua orang bebas masuk dan mengambil gambar atau dokumentasi di tempat-tempat tersebut. Tetapi jika di stasiun mungkin masih bisa sedikit lebih bebas, jika harus ijin pun bisa langsung ke Kepala Stasiun setempat. Dan jika kita hunting di lintas yang berdekatan dengan stasiun atau PJL, sebaiknya meminta ijin petugas setempat atau setidaknya memberitahu bahwa kita mengadakan aktifitas hunting kereta api di sekitar tempat tersebut. Selain faktor kesopanan, faktor keamanan juga merupakan yang utama dipertimbangkan.
Memotret kereta api memang unik,
tidak seperti memotret obyek lain. Karena kereta api adalah obyek yang dinamis,
bergerak dan selalu berubah. Oleh karena itu memotret kereta api membutuhkan
banyak pengalaman untuk bisa menghasilkan foto yang indah dan bagus. Ingat,
selalu utamakan keselamatan sebagai yang utama. Jadikan keselamatan saat
hunting sebagai kebiasaan, sebagai budaya kita sebagai para tukang foto sepur.
Jika ada rekan-rekan railfans yang punya tips atau trik lain dalam memilih spot
hunting, silahkan langsung ditulis di kolom komentar.
Terima kasih.
Selamat berburu kereta api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar