Horison adalah garis cakrawala yang lurus dan sejajar dengan mata penikmat foto. Horison merupakan salah satu elemen penting dalam fotografi. Begitu pula dalam fotografi kereta api, horison berperan sangat penting dalam estetika dan komposisi foto.
Seringkali terjadi saat kita memotret menggunakan kamera apapun, kita merasa bahwa posisi kamera sudah lurus dengan horison tetapi saat kita melihat hasil fotonya, foto yang dihasilkan miring. Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena saat memotret kita tidak memperhatikan garis horison dalam frame saat kita melihat melalui LCD kamera atau mengintip lewat viewfinder kamera kita. Apalagi kita memotret kereta api yang bergerak kencang, yang kita pikirkan biasanya bagaimana menempatkan kereta api tepat dalam frame seperti yang kita inginkan. Belum lagi jika kita terburu-buru, misalnya kereta api nya datang tiba-tiba dan kita belum mempersiapkan kamera. Maka garis horison adalah hal yang akan selalu terlewatkan.
Akan lebih mudah meluruskan horison saat kita memotret menggunakan kamera pocket, prosumer atau mirorless karena kamera-kamera tersebut dilengkapi dengan fitur grid lines yang membantu kita meluruskan garis horison saat memotret. Tetapi jika memotret kereta api menggunakan kamera DSLR maka meluruskan horison bukanlah hal yang mudah karena pada beberapa kamera DSLR tidak memiliki fitur grid lines . Lalu bagaimana cara kita meluruskan horison yang miring? Ada beberapa cara.
fitur grid lines pada kamera mirorless sumber foto |
Yang pertama menggunakan software pengolah gambar, seperti photoshop atau photoscape. Tentu saja hal ini hanya bisa dilakukan setelah kita selesai memotret. Menggunakan photoscape adalah cara yang paling mudah.
Berikut cara meluruskan horison foto menggunakan photoscape.
Meluruskan horison foto menggunakan photoshop sedikit lebih sulit. Butuh 7-8 langkah. Berikut tutorialnya. Saya menggunakan Photoshop CS 5
pertama, buka foto yang akan kita luruskan horisonnya. lalu pilih ruler tool |
menggunakan ruler tool, tarik sebuah garis di sepanjang obyek yang kita jadikan panduan atau tolak ukur untuk meluruskan horison foto kita. pada contoh foto, panduan saya adalah rel. |
selanjutnya, klik menu Image - Image Rotation - Arbitrary |
akan muncul kotak dialog seperti pada gambar. tidak usah mengganti nilai angkanya, karena nilai angka tersebut didapat saat kita menarik garis menggunakan ruler tool sebelumnya. klik OK |
hasil foto yang telah diluruskan horison nya dan dipotong sesuai komposisi yang kita inginkan. sekarang tinggal edit sesuai keinginan lalu disimpan. |
Dalam meluruskan horison, tentu saja kita harus mempunyai patokan atau tolak ukur yang kita gunakan untuk menentukan lurus atau tidaknya horison foto kita. Pada umumnya, tolak ukur kita dalam menentukan lurus tidaknya horison adalah garis-garis imajiner di cakrawala, kita juga bisa menggunakan jembatan, bangunan, atau jalan. Tetapi di sini kita memotret kereta api. Memotret kereta api berbeda dengan memotret model atau landscape. Ada begitu banyak garis imajiner yang tercipta saat kita memotret kereta api. Garis-garis itu tercipta dari berbagai macam angle atau sudut pemotretan saat kita memotret kereta api. Akan lebih mudah saat kita memotret kereta api di perkotaan atau di jalur yang lurus karena ada banyak garis imajiner yang memudahkan kita menentukan lurus atau tidaknya horison foto kita.
jembatan adalah salah satu tolak ukur paling mudah untuk melihat apakah foto kita miring atau lurus |
bisakah Anda menentukan, foto ini miring atau lurus? |
Lalu bagaimana jika kita memotret kereta api dari atas bukit, di jalur yang berbelok-belok, di jalur yang menanjak dan menurun? Tentu ini cukup sulit jika kita tidak tahu triknya. Selain garis horisontal, kita juga bisa menggunakan garis vertikal dalam menentukan lurus atau tidaknya horison foto kita. Kok bisa? Bagaimana caranya?
Amatilah garis-garis imajiner dalam frame foto kita. Jika tidak ada garis imajiner horisontal maka lihatlah pohon-pohon, tiang listrik, tiang sinyal, tiang jembatan, pagar, manusia, atau apapun yang berdiri tegak lurus atau vertikal. Jika garis-garis imajiner yang berdiri vertikal tersebut terlihat miring, maka bisa dipastikan horison foto kita juga miring. Kenapa? Karena garis vertikal selalu tegak lurus terhadap garis horisontal, tidak pernah tegak miring :D
Berikut adalah cara lain meluruskan horison foto menggunakan Photoshop. Kali ini hanya butuh beberapa langkah mudah. Kali ini saya menggunakan garis vertikal sebagai panduan meluruskan horison foto saya.
buka foto yang akan kita luruskan horison nya, lalu klik crop tool |
foto yang sebelumnya miring menjadi lurus setelah melewati metode pelurusan seperti diuraikan di atas. selanjutnya tinggal kita edit sesuai keinginan dan disimpan. |
Bagaimana jika pohon atau tiangnya miring? Cari lagi garis yang lain, yang sekiranya bisa membantu kita meluruskan horison foto kita. Misalnya ada orang yang berdiri. Manusia berdiri selalu lurus, tidak pernah miring, kecuali Michael Jackson -jika Anda tahu yang saya maksudkan :D
Berikut adalah beberapa contoh foto yang menggunakan garis-garis imajiner vertikal sebagai panduan untuk membantu meluruskan horison foto. Menurut Anda, obyek apa saja yang bisa kita gunakan sebagai panduan pada foto-foto berikut?
kereta api pada rel yang melengkung, bisakah Anda menemukan obyek yang digunakan untuk panduan meluruskan horison? |
masih dengan rel yang melengkung, di sini terdapat banyak sekali obyek yang bisa dipakai membantu meluruskan horison foto kita. obyek mana sajakah? |
Dengan melihat garis-garis imajiner tersebut akan membantu kita meluruskan horison foto kita yang miring saat kita memotret. Ini masih masuk dalam cara pertama meluruskan horison melalui software pengolah gambar.
Cara kedua adalah saat kita memotret. Cara kedua ini sedikit lebih sulit tapi akan lebih mudah melakukannya jika kita sudah terbiasa melakukannya. Cara ini memerlukan persiapan kita. Sebelum obyek kereta api yang akan kita potret datang, amatilah sekeliling. Carilah sesuatu atau obyek yang bisa dijadikan panduan atau tolak ukur meluruskan horison foto kita sebelum kita mulai memotret. Kalau perlu lakukan pemotretan terlebih dahulu meskipun kereta api nya belum datang. Pengalaman ini diajarkan oleh guru saya, om Rendra. Sebelum kereta api nya datang, saya terbiasa mengamati keadaan sekitar. Memperkirakan komposisi foto dan mencari panduan meluruskan horison. Dan saya selalu memotret spot "kosongan" terlebih dahulu. Kosongan dalam artian belum ada kereta api nya. Hanya rel dan keadaan sekitar spot. Ini sangat membantu saya dalam menentukan komposisi foto dan posisi horison. Sehingga nanti saat foto sudah jadi, saya tidak terlalu banyak melakukan editing foto, terutama editing terkait komposisi dan posisi horison.
memotret spot "kosongan" cara ini sangat membantu saya dalam menentukan komposisi foto sebelum kereta api nya datang |
Kita bisa menggunakan tolak ukur yang kita pakai pada cara pertama. Kita cari garis-garis imajiner horisontal dan vertikal yang bisa membantu kita menentukan lurus tidaknya horison foto kita nantinya. Garis cakrawala, jembatan, jalan, rel, gedung bertingkat, rumah, stasiun, pohon, tiang, pagar, manusia, dan lain sebagainya. Pandai-pandailah mengamati. Ini tidak memerlukan keahlian khusus, tapi sangat memerlukan pengalaman. Semua orang bisa melakukan ini. Pengalaman sangat menentukan.
Setelah kita menemukan tolak ukur posisi horison, langkah selanjutnya adalah eksekusi fotonya. Jika perlu, potretlah spot "kosongan" untuk membantu menentukan komposisi dan posisi horison. Jika sudah merasa cukup tanpa memotret spot kosongan, tidak menjadi masalah.
Seperti yang sudah tertulis di atas, menggunakan kamera pocket, prosumer, atau mirorless akan memudahkan kita meluruskan horison saat memotret karena kamera-kamera tersebut mempunyai fitur grid lines yang sangat membantu menentukan posisi horison dan komposisinya. Jika menggunakan kamera DSLR akan menjadi lebih sulit. Alat bantu untuk meluruskan horison hanyalah viewfinder yang berbentuk persegi, yang tentu saja dijamin sudah lurus tidak miring. Nah, di sinilah dituntut kejelian mata kita serta pengalaman saat memotret kereta api.
Obyek yang mempunyai garis imajiner yang sudah kita tentukan sebagai tolak ukur atau panduan meluruskan horison tadi, kita luruskan dengan garis persegi pada viewfinder kamera DSLR yang kita pakai. Dan ini cukup sulit jika kita belum berpengalaman. Mengapa? Karena kita sedang memotret kereta api, bukan memotret model atau landscape. Jika memotret model atau landscape, obyek nya diam jadi kita punya cukup banyak waktu serta dengan leluasa meluruskan horison kita. Tetapi obyek kita adalah kereta api yang sedang bergerak (kecuali kita memotret di stasiun). Apalagi di lintas, kereta api bergerak cepat sehingga kita hanya punya sedikit saja waktu untuk meluruskan horison. Hanya beberapa detik saja. Jika kita terlalu lama meluruskan horison nya, saya jamin komposisi nya akan berantakan. Atau malah terjadi obyek kereta api nya terpotong, bahkan kita tidak mendapatkan foto kereta api nya. Itulah sebabnya saya selalu memotret spot kosongan agar saya dapat memperkirakan komposisi dan posisi horison dalam frame foto saya, sehingga saat kereta api datang saya tidak panik dalam menentukan posisi dan komposisi.
Saya lebih memilih meluruskan horison saat saya memotret daripada harus meluruskan menggunakan software pengolah gambar setelah selesai memotret. Kenapa? Karena terkadang saat kita meluruskan horison foto menggunakan software pengolah gambar, komposisi foto kita akan rusak atau tidak sesuai keinginan kita. Seperti dicontohkan pada (gambar) setelah horison foto diluruskan maka ada bagian dalam frame foto kita yang terbuang.
Jika bagian yang terbuang tidak masuk dalam komposisi yang kita inginkan itu tidak menjadi masalah. Lantas bagaimana jika bagian yang terbuang itu masuk dalam komposisi yang kita inginkan, atau malah membuang sebagian obyek utama foto kita, seperti pada contoh gambar di bawah ini.
foto ini miring dan akan saya luruskan menggunakan Photoscape. tapi apa yang terjadi? setelah diluruskan, ekor KA Gayabaru Malam Selatan ini malah terpotong. menyebalkan :3 |
Memang memotret kereta api tidak seperti memotret obyek lain pada umumnya. Obyek yang kita potret bergerak (kecuali jika memotret di stasiun) sehingga kita perlu memikirkan dengan cepat komposisi foto kita. Memotret kereta api di berbagai macam spot juga akan menghasilkan berbagai macam sudut pengambilan foto yang tidak biasa, sehingga diperlukan juga kejelian dan pengalaman untuk menghasilkan foto kereta api dengan komposisi yang bagus, tidak asal-asalan. Intinya, pengalaman kita yang menjadi faktor utama untuk menentukan hasil foto kita. Gear atau kamera yang kita pakai adalah faktor kedua. Dan ada begitu banyak elemen dalam fotografi yang bisa kita masukkan ke dalam foto kereta api kita agar foto kereta api kita menjadi lebih baik.
Tips ini adalah berdasarkan pengalaman saya selama memotret kereta api. Saya hanyalah pemula, jika ada kekurangan atau kesalahan saya bersedia menerima kritik dan saran serta masukan. Silahkan langsung diposting di kolom komentar :D
Selamat mencoba.
Selamat berburu kereta api.
Tetap utamakan keselamatan sebagai kebutuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar