Jumat, 09 Januari 2015

Tips Memilih Kamera Untuk Memotret Kereta Api


Nikon DSLR D7000
Salah satu faktor terbesar yang dapat mempengaruhi hasil foto kita adalah dengan apa kita memotret, dengan kata lain kamera apa yang kita gunakan. Memang memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang bagus hanya dengan mengandalkan kamera ‘point and shoot’ (kamera poket), tetapi sangat sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal menggunakan kamera poket apabila saat memotret pencahayaannya kurang, begitu juga jika kita menggunakan kamera ponsel. 

compact system camera
Canon EOS M
Compact system camera (kamera mirrorless) dan kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) adalah kamera yang paling cocok untuk fotografi kereta api. Bridge camera (kamera prosumer) juga cocok untuk dipakai memotret kereta api. Jika yang kita inginkan adalah kamera yang mudah dibawa ke mana-mana dan kita akan memotret berbagai macam obyek, sementara kita tidak terlalu sering memotret kereta api, maka kamera mirrorless adalah pilihan terbaik. Tetapi, di lingkungan fotografi kereta api yang cukup unik, kamera ini masih tidak bisa mengalahkan kehandalan kamera DSLR.
Bridge Camera
Panasonic Lumix FZ48 dengan Lensa Leica
Bagaimana memilih kamera yang cocok untuk kebutuhan kita memotret kereta api? Ada begitu banyak penawaran untuk berbagai macam kamera, baik itu secara online di internet maupun pembelian langsung di toko. Jika kita masih belum tahu atau belum yakin kamera seperti apa yang akan kita beli untuk memotret, sangat disarankan untuk bertanya kepada orang yang lebih berpengalaman mengetani kamera atau paling tidak orang yang telah lama menggunakan kamera untuk memotret kereta api.
Tidak perlu membeli kamera terbaru dengan harga yang fantastis. Kamera-kamera second juga sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kita memotret kereta api. Tentu saja kita harus memilihnya dengan pertimbangan-pertimbangan yang dirasa perlu, tidak asal beli. Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli sebuah kamera. Fitur apa saja yang perlu ada di kamera yang akan kita beli.

Mode Manual
Sangat penting memiliki kamera yang mempunyai kemampuan mengatur shutter speed, aperture/f-stop, dan ISO (sensitifitas cahaya, atau disebut juga ASA pada kamera film) secara manual dan mudah, tanpa harus masuk ke memilih dalam menu kamera yang rumit. Jika kamera yang akan kita pilih tidak mempunyai kemampuan seperti ini, maka sebaiknya kita tidak memilihnya.
Mode Shutter Priority
Jika kita tidak sepenuhnya yakin dengan penggunaan mode manual pada kamera, maka shutter priority adalah salah satu pilihan yang bagus untuk menggantikan mode manual. Jika kita ingin menangkap pergerakan kereta api yang cepat tanpa blur, kita harus mengatur kecepatan rana (shutter) dengan cukup tinggi. Angka minimal adalah 1/250s untuk kereta dengan kecepatan 40-50 km/jam. 1/500s untuk kereta dengan kecepatan di atas 100 km/jam. Shutter priority mode memungkinkan kita untuk hanya mengatur kecepatan rana (shutter) sesuai kebutuhan kita, sedangkan nilai aperture dan ISO akan diatur secara otomatis oleh program yang ada di kamera kita. Untuk tips dan trik memotrek kereta dengan kecepatan tinggi, bisa dilihat di sini.
Kemampuan Memotret Dengan Cahaya Minim
Tidak setiap hari keadaan cuaca saat kita hunting itu mendukung. Terkadang kita harus hunting dengan cuaca yang tidak bersahabat, seperti mendung atau bahkan saat hujan. Apalagi jika kita menunggu momen yang langka dan tidak boleh kita lewatkan. Kita harus menunggu sampai sore saat pencahayaan sangat berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Seperti yang kita ketahui, untuk ‘membekukan’ pergerakan kereta api yang cepat, kita membutuhkan shutter speed yang cepat pula. Shutter speed cepat berarti sensor kamera akan sangat sedikit menangkap cahaya, oleh karena itu kamera kita harus mempunyai kemampuan untuk mengatur nilai aperture rendah dan nilai ISO yang tinggi agar hasil foto yang kita dapatkan tidak terlalu gelap. Tips dan trik untuk memotret dengan pencahayaan minim, bisa dilihat di sini.
Baterai yang Dapat di-recharge
Kamera yang menggunakan baterai sekali pakai dengan ukuran AA atau AAA memang jauh lebih murah dibandingkan dengan kamera yang menggunakan rechargeable battery. Tetapi, membeli baterai di toko lalu memasangkannya ke dalam kamera sebelum kita hunting adalah hal yang cukup merepotkan. Belum lagi biaya yang harus kita keluarkan setiap kali kita membeli baterai sekali pakai. Ini memang bukanlah hal yang besar, tetapi akan lebih baik jika kita membeli kamera yang menggunakan baterai yang dapat di-charge kembali.
Lensa yang Dapat Diganti
Sangat tidak perlu jika saat pertama kali kita membeli kamera, kita juga membeli banyak lensa, satu atau dua lensa saja sudah cukup. Tetapi ke depannya, penting juga untuk memiliki beberapa buah lensa yang dapat mencukupi kebutuhan memotret kita. Apapun kameranya, hasil terbaik adalah tergantung dari lensa yang dipakainya. Dan sangat disarankan apabila kita sudah mempunyai body kamera yang sudah cukup bagus, lebih baik kita meng-upgrade lensa yang kita pakai sebelum kita benar-benar meng-upgrade body kamera kita. Pilihan lensa untuk compact system camera (kamera mirrorless) sangatlah terbatas. Kalaupun ada, lensa-lensa tersebut hanya diproduksi dalam jangka waktu terbatas dan dikhususkan hanya untuk merk-merk kamera tertentu. Penting juga untuk memeriksa kembali kompatibilitas setiap lensa untuk setiap kamera, karena tidak semua pabrikan lensa memproduksi lensa yang cocok untuk kamera kita. Untuk beberapa merk –seperti buatan Nikon dan Sony- banyak sekali lensa yang awalnya dibuat untuk kamera-kamera film lama, masih bisa dipakai untuk kamera-kamera DSLR terbaru, dengan kualitas dan harga yang tidak kalah bersaing dengan lensa-lensa baru.
Meskipun lensa-lensa lama tersebut tidak mempunyai fitur VR (Vibration Reduction), tapi jika untuk memotret kereta api fitur tersebut tidak begitu penting.
berbagai macam pilihan lensa

Saat kita memilih lensa untuk memotret kereta api, ada begitu banyak pilihan lensa yang tersedia. Yang bisa disarankan adalah memilih lensa dengan focal length yang cukup memenuhi kebutuhan kita memotret kereta api. Lensa-lensa kit (lensa bawaan saat kita membeli kamera) biasanya sudah cukup bagus untuk memotret kereta api, tetapi lensa-lensa ini tidak bisa memenuhi kebutuhan kita jika kita ingin memotret kereta api dari jarak yang cukup jauh. Lensa-lensa tele akan sangat membantu dan lensa-lensa ini memberikan kita kontrol yang lebih baik dalam hal pengaturan komposisi foto kita. Jika kita hanya ingin membeli satu lensa saja, pertimbangkan untuk membeli lensa dengan focal length antara 18 – 120 mm, yang mana lensa ini dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan kita memotret kereta api secara umum, baik itu memotret kereta dari jarak jauh, close-up, atau memadukannya dengan landscape. Dan jika kita mampu, belilah lensa tele dengan fical length antara 70 – 200 mm atau 70 – 300 mm. Tersedia juga lensa sapujagat dengan focal length 18 – 300 mm, tetapi lensa ini memiliki sedikit kelemahan pada fokus dan ketajamannya.
Memiliki Viewfinder
Seperti kita ketahui, beberapa kamera model baru tidak memiliki viewfinder, meskipun hal tersebut bisa memberikan keuntungan yang cukup besar saat kita memotret. Memegang kamera sambil melihat layar kamera saat memotret bisa membuat kamera sedikit bergoyang atau shake, yang dapat mengakibatkan hasil foto kita menjadi blur atau tidak fokus. Dan seringkali, kita tidak bisa melihat dengan jelas pada layar kamera kita jika sinar matahari terlalu terang. Tidak ada yang dapat menggantikan keunggulan viewfinder, baik itu yang menggunakan mirror (kaca pemantul) –seperti yang ada pada kamera DSLR-, atau viewfinder elektronik (yang pada dasarnya adalah mini-screen) yang ada pada compact system camera (kamera mirrorless).
Memiliki Fitur Continuous Shooting
Fitur Continuous shooting atau disebut juga ‘burt’ sangat disukai oleh banyak fotografer dan fitur ini memberikan banyak sekali keuntungan, terutama untuk memotret kereta api. Banyak sekali momen bagus yang bisa kita dapatkan saat kita memakai fitur ini, momen yang mungkin tidak bisa kita dapatkan jika kita hanya menekan tombol shutter satu atau dua kali saja. Dengan fitur ini, kita bisa menghasilkan banyak sekali foto untuk satu obyek foto, dan kita bisa memilih foto terbaik diantara foto-foto tersebut.
Pemilihan memory card
Agar continuous shooting ini berfungsi dengan baik dan efektif, kamera harus mempunyai apa yang dinamakan ‘buffer’. Buffer adalah memori sementara yang dipakai untuk menyimpan informasi foto sebelum ditransfer ke dalam memory card. Dan salah satu yang sangat menentukan efektifitas buffer ini adalah penggunaan memory card yang cepat, dalam artian memory card mempunyai kecepatan penyimpanan data yang cepat. Hal ini memungkinkan kamera untuk mentransfer data dari buffer ke dalam memory card dengan cepat.




Penting juga mempertimbangkan jenis memory card yang digunakan oleh kamera sebelum kita membeli kamera. Belakangan ini, kamera dibuat dan didesain untuk menggunakan SD card yang berukuran sedang, tetapi banyak juga kamera yang masih menggunakan Compact Flash (CF) yang berukuran lebih besar dan lebih mahal dibanding SD card. Dan ada beberapa kamera yang bahkan menggunakan kedua jenis memori tersebut, seperti Nikon D800. Berdasarkan pengalaman, Compact Flash dapat menyimpan data lebih cepat dibanding dengan SD card. Meskipun demikian, mentransfer data dari CF sedikit lebih sulit karena kita harus menggunakan external card reader, berbeda dengan SD card, di mana sudah banyak laptop dan komputer desktop yang memiliki built-in card reader.

Berikut adalah tabel perbandingan SD card berdasarkan kelasnya, sebagai pertimbangan sebelum membeli memory card.
Selamat berburu kamera. Selamat berburu kereta api

10 komentar:

  1. Kalo Fuji XT10 Rocemended nga ya om buat hunting ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya semua kamera bisa dipake hunting sepur, tergantung yang pake aja. tapi yang paling saya rekomendasikan untuk hunting sepur ya DSLR

      Hapus
  2. Kalau video pake apa mas biasanya?

    BalasHapus
  3. kalau saya ga pake kamera gitu gituan saoalnya saya repot klo pake itu cukup menggunakan kamera hp lensanya udah cukup jauh 3x lipat menurut saya udah cukup jauh, padahal nih hp tahun 2007 gambar nya masih bagus

    BalasHapus
  4. Motret sepur juga lumayan pakai kamera HP. Apalagi kalau pakai nya GoPro.

    BalasHapus
  5. Motret sepur juga lumayan pakai kamera HP. Apalagi kalau pakai nya GoPro.

    BalasHapus
  6. Aku kog malah pengenya prosumer yg manual zoom mas dhan.. hhe sprti funifilm finepix hs55exr.. gmana mas.?

    BalasHapus
  7. hmmm, masih bingung cari kamera buat ngerekam yang bagus kek gimana.
    bagus buat hasil hunting, bagus buat dompet, juga bagus perawatnnya.. hihi

    BalasHapus
  8. kalo buat rekam vidio mending pake mikropon apa?

    BalasHapus